Minggu, 21 Desember 2008

selamat hari ibu !

selamat hari ibu, bunda!
untuk semua ibu,bunda,mama emak di seluruh dunia....

cintamu bagai telaga kautsar yang selalu memberi kesegaran


kasih sayang tak lekang oleh waktu, sekeras batu


teguh pendirianmu, namun.....






ketika aku jatuh dalam pelukanmu ...

tubuhmu selalu hangat bagiku



dan tutur lembutmu selalu meluluhkan hatiku...


subhanallah,,, terima kasih allah

engkau telah mengijinkan aku mempunyai seorang ibu,




yang selalu setia membimbingku...


another words that can i tell 2u





except,.

...............................................................................................................................

aku sayang ibu

hore....besok ujian semester!

bunda, besok ananda evaluasi semester akhir, di semester satu ini materi yang dipelajari ananda meliputi 3 tema yaitu tema kerja sama, jual beli dan tema peraturan. masing - masing tema memuat 8 materi pelajaran yaitu : matematika,ipa,ips,pkn,bahasa inggris,arabic,jawa,dan indonesia. sumber referensi dapat diperoleh dari worksheet, modul dari diknas yang sudah kami sampaikan lewat CD,dan buku acuan lainnya. kompetensi dasar yang diraih ananda sama dengan SD lainnya.
selamat belajar !

Selasa, 02 Desember 2008

Congratulations!

SELAMAT BAGI ANANDA YANG TELAH BERHASIL MENGHAFALKAN SURAT AL-BALAD
tanggal 2 desember :
Avissa Putri
Maya rosdiana
tanggal 3 desember :
Hendy Giritama
Izzatunniza F

Senin, 01 Desember 2008

HAFALAN SURAT PENDEK

Laa uksimubihaadzalbalad ...........................................begitulah suara muridku yang hari ini ngebut hafalan surat Al- Balad. Sebetulnya hal tersebut adalah target dua minggu yang lalu, karena banyak faktor jadi mereka baru bisa menyelesaikan pada minggu ini. 20 ayat yang mereka hafal tersebut adalah target hafalan pada tema kerja sama, padahal tema pembelajaran sekarang adalah peraturan. jadi, masih ada dua surat yang harus dikejar oleh mereka. yaitu surat Al-Fajr dan surat Al-Ghosiah. Subhanallah !
Ketika aku memberitahukan hal tersebut pada mereka, ekspresi mereka lucuu sekali ! haaa.......langsung seketika mereka berhadapan sesama temannya untuk menghafalkan surat !. Wah us berarti harus ngebut ya us ?
Ya, begitulah !" jawabku
dalam hatiku aku bangga sekali pada mereka yang punya semangat yang tinggi utuk menyelesaikan hafalannya, apalagi tidak semua anak lho bisa pantang menyerah seperti mereka ! aku saja kalau ditanya hafalan surat al Fajr atau al-Ghosiah, agak sedikit lupa! Memang susuatu yang jarang diamalkan,lama-kelamaan akan lupa! Seperti Hukum Lamark.
makanya aku sekarang juga nggak mau kalah sama muridku. paling nggak aku nggak terlalu ketahuan kalau aku nyontek, dan pastinya guru harus lebih pinter n cerdas dari muridnya ! hehe....
kami ucapkan selamat bagi ananda yang telah berhasil menghafal surat Al-Balad, yaitu:
cahyaning imani
ais shelma halida
nabila azka
kharis
nabil f
dhina maulana
farahdila melina
ivada
miftahul jannah
miranda
and shandika widya
Bagiyang belum tamat hafalannya, ayo donk kakk.... semangaaat ! cepetan setoran hafalan ke ustadzah za!
Dont forget, Al-Fajr n Al-Ghosiah is waiting 4 u quickly!
Mohon bagi bunda untuk tidak putus asa membimbing ananda, jazakallah !

Rabu, 19 November 2008

menikmati percobaan sains !

semangat muridku di kelas seakan membuat aku minder dengan mereka! saking semangatnya sampai aku kuwalahan ! hari ini seharusnya aku menyelesaikan proposal maNASIK HAJI. eeh , ternyata mereka nagih janji ! us ayo kapan dikasih tugas percobaannya ! wuih, hampir lupa aku !

alhamdulillah, paling nggak aku bersyukur mereka bisa menikmati ilmu yang mereka pelajari di sekolah! tapi kalo bersemangat gini aku yang kuwalahan ,bentar-bentar ketemu hewan aneh aku yang disuruh njelaskan. bentar-bentar mereka buat aneh-aneh di kelas, alasannya, kami sedang percobaaan kok us !



apakah Sains Itu Serius?


SEORANG anak kelas VI sekolah dasar memasang botol plastik yang telah dibelah dua di atas mobil-mobilan Tamiya tanpa bodi. Di dalam botol ia masukkan balon berisi air, sambil tangannya terus menjepit leher balon agar air tidak tumpah sebelum waktunya. Kemudian jepitan ia lepaskan. Air mengucur deras ke belakang, dan mobil-mobilan meluncur ke depan. Anak itu gembira. Betul-betul gembira. Beberapa temannya yang menyaksikan bertepuk tangan.
EKSPERIMENNYA itu kemudian diikutkan pada suatu lomba. Sang juri bertanya, “Percobaanmu itu apa gunanya?”
Sedikit tergagap si anak menjawab, “Ini bukti air sebagai sumber energi.”
Juri mengangguk-angguk. Tak ada pertanyaan lagi sesudah itu. Habis. Tak ada tawa. Beda sungguh dengan ketika pertama kali hasil eksperimen itu diperagakan di hadapan teman-temannya.
Entah karena jawaban tersebut, entah karena hasil eksperimen itu kalah menarik dibandingkan dengan eksperimen karya peserta lainnya, walhasil anak itu tidak menang.
Akan tetapi bukan itu yang penting. Saya bayangkan kalau saya juri, tak akan saya tanya manfaatnya. Saya akan bertanya bagaimana ceritanya ia mendapat ide seperti itu? Bagaimana perasaannya menemukan mainan sederhana itu? Bukan kebetulan, saya tahu kisah bagaimana eksperimen itu dimulai. Anak itu terinspirasi oleh eksperimen temannya yang gagal meluncurkan mobil dengan udara. Digabung dengan hasil main-mainnya dengan balon berisi air, jadilah mobil bertenaga air. Boleh jadi yang seperti itu pernah dilakukan di belahan bumi yang lain. Bukan sesuatu yang baru. Akan tetapi, bagi si anak, tetap saja baru.
Menurut hemat saya, jauh lebih berharga apabila juri mengeksplorasi kegembiraan anak-anak saat menceritakan kembali perjalanan eksperimennya ketimbang menghadangnya dengan pertanyaan “apa manfaatnya?” Biarlah binar-binar memancar dari mata mereka karena itu akan bermetamorfosis menjadi antusiasme. Antusiasme itu akan menjadi energi untuk kembali mengerjakan eksperimen sains yang asyik. Pertanyaan “apa manfaatnya” hanya akan menjadi pagar khayalan yang menghadang kreativitas mereka di sana-sini.
Saya jadi teringat kisah Richard P Feynman (1918-1988) dari Amerika Serikat yang merupakan salah seorang fisikawan paling berpengaruh di abad ke-20. Ia peraih Nobel Fisika tahun 1965. Suatu ketika Feynman merasa mulai sebal dengan fisika. Ia tahu sebabnya. Tidak lain karena ia mulai serius. Akhirnya ia putuskan untuk kembali seperti dulu: bermain dengan fisika. Ia menulis di bukunya, “aku melakukan apa saja yang kusukai; apa yang kukerjakan tak mesti penting untuk perkembangan fisika nuklir, tapi asal menarik dan menyenangkan untuk mainanku”.
Suatu ketika Feynman bermain lempar piring di kafetaria kampusnya. Waktu piring itu melayang di udara, ia melihat bandul merah di atas piring itu berputar-putar, lebih cepat daripada perputaran piring. Dengan penuh semangat ia mulai menghitung gerakan rotasi piring itu. Hasilnya ia ceritakan kepada koleganya, fisikawan terkenal Hans Bethe (peraih Nobel Fisika tahun 1967).
Bethe bilang, “Feynman, itu memang menarik, tetapi apa pentingnya? Mengapa kau kerjakan?”
Memang tidak ada pentingnya. Feynman mengerjakannya cuma karena senang. Komentar Bethe tidak memengaruhinya karena ia sudah menetapkan hati untuk menikmati fisika. Ujungnya, main-mainnya itu mengantarkan ia kepada perhitungan-perhitungan gerakan elektron yang rumit, yang membuatnya memperoleh Nobel Fisika. Ya, itulah. Semestinya sains didekati dengan semangat bermain.
Rupanya tidak mudah melepaskan sains dari kata “serius”. Di dalam lomba percobaan sains yang lain, seorang anak SD memeragakan kincir air buatannya. Kincir air itu bagus dan sederhana. Ia kemudian bercerita mengenai manfaat dari kincirnya itu, yang dikatakannya dapat memperbaiki kesejahteraan petani. Di sinilah soalnya. Paparan itu tampak membanggakan, tetapi saya malah jatuh iba. Anak sekecil itu sudah memikirkan soal yang serupa itu. Mungkin ini dramatisasi, tetapi sempat terpikir: berat benar jadi anak Indonesia! Ingin saya bilang, “Ayo kita keluar bermain-main dengan kincir airmu itu. Biar orang dewasa saja yang memikirkan kesejahteraan petani.”
Saya tidak tahu adakah soal kesejahteraan petani itu idenya sendiri atau “pesanan” orangtua atau gurunya. Apa pun, menurut pendapat saya, hal ini menjerembabkan sains menjadi serius. Eksperimen sains anak-anak kembali “menghamba” untuk menjadi jawaban atas pertanyaan “apa manfaatnya”.
Penyakit serius ini sempat menjangkit pula di klub sains yang saya asuh. Beberapa anak minta saran bagaimana cara menjawab pertanyaan, “apa manfaat percobaanmu?”
Saya balik tanya, “Menurutmu apa?”
“Enggak tahu.”
“Ya sudah. Jawab saja belum tahu. Atau bilang saja, percobaan ini membuat saya lebih memahami sains. Memang kenyataannya begitu kan?”
“Kalau ditanya manfaat sehari-hari?”
“Kalau tidak tahu, bilang saja tidak tahu. Memangnya harus selalu ada manfaat sehari-harinya?”
“Ya, kalau jawabannya begitu, bisa kalah dong!”
“Tidak mengapa. Lebih penting bagimu menikmati dan memahami sains daripada memenangi lomba. Jauh lebih penting bagimu untuk bergembira dengan sains daripada mencemaskan akan juara atau tidak.”
Anak-anak, bahkan juga kita orang dewasa, patut diberitahukan bahwa kemenangan yang sesungguhnya ialah apabila kita semakin memahami alam. Jadi, entah di rumah entah di sekolah atau di mana saja, biarlah anak-anak bergembira dengan sains. Biarlah mereka menemukan dunia yang asyik melalui kegiatan-kegiatan yang tampak tak berguna semacam mengamati semut, mencampur soda kue dan cuka di dapur rumah Anda, atau meniup gelembung sabun dari sisa sabun mandinya. Dampingi saja mereka bermain dan bergembiralah bersama. Atau jangan-jangan Anda sendiri masih memandang sains kelewat serius?

asyiknya percobaan sains di rumah!

hari ini ketika aku menuju di kelasku aku langsung disambut dengan muridku dari kelompok yang tinggal di perumahan SG.
"us us, waduh us aku kemarin seneng sekali abis kerja kelompok di rumahnya dina."
Lho kak, ustadzah khan belum memberi tugas kelompok to ?
" lho ya gak papa kan us , aku kemarin itu ngerjakan tugas dari ustad tholib, abis itu buat percobaan sendiri us! "kata abil.
"iya us , akubuat percobaan membakar-bakar, waktu aku bakar lilin lho us lah kok tanganku tak bakar tak goyang-goyangkan gini ,loh anehnya tanganku gak kerasa panas,gak sakit. "kata iqbal yang merasa puas dengan penemuan barunya.
"enak us pokoknya, trus di rumahnya zalfa kami percobaan lagi buat pizza tapi sayangnya nggak jadi ,,,hehe........!
subhanallah !!!!

Indoor Learning: 19 Nopember 2008

Alhamdulillah...

Ananda hari ini mengawali kegiatan pembelajaran dengan senam pagi ceria, dilanjutkan setoran hafalan Al Balad, kuis tentang uang, menceritakan kembali dari dongeng yang diingat ananda, qiroati, ISHOMA, diakhiri dengan belajar pembagian.

Nb:
Bunda , agar kelengkapan kelas ananda segera terealisasi, iuran kelas sebesar Rp. 50.000 paling lambat dikumpulkan hari jum’at tanggal 21 november 2008.